Dokumentasi Airport,
Tidak ada yang istimewa, hanya kumpulan cerita, perjalanan, kesukaan dan hal-hal lain yang saya bisa menulisnya.. Jika anda suka, berbagilah. Jika anda tak suka, beri tahu saya.. Jangan beri tahu pasangan anda, apalagi selingkuhan..
28 Sep 2016
22 Sep 2016
20 Sep 2016
belanja
Hari-hari biasa.. belanja di hari raya kurban, santan habis semua..
A video posted by Mufti Pamungkas (@muftipamungkas) on
12 Sep 2016
ON BOARD (flight mode)
foto-foto yang diambil saat sedang mengudara..
flight mode
flight mode
A photo posted by Mufti Pamungkas (@muftipamungkas) on
A photo posted by Mufti Pamungkas (@muftipamungkas) on
A photo posted by Mufti Pamungkas (@muftipamungkas) on
25 Agu 2016
30 Jul 2016
Social Media Memories
Penjual bensin eceran di pinggir jalan Mas Mansyur, Dekat Jalan Sudirman Jakarta.
Omset tak seberapa, keuntungannya mungkin hanya cukup untuk jatah satu kali makan, sementara kita mungkin sedang galau memilih casing/asesoris handphone yang harganya bisa untuk makan satu minggu..
Bersyukurlah..
Omset tak seberapa, keuntungannya mungkin hanya cukup untuk jatah satu kali makan, sementara kita mungkin sedang galau memilih casing/asesoris handphone yang harganya bisa untuk makan satu minggu..
Bersyukurlah..
A photo posted by Mufti Pamungkas (@muftipamungkas) on
13 Jul 2016
Cirebon (part 2)
Karena waktu yang terbatas, kami memutuskan untuk menyudahi tour kami di Keraton Kasepuhan Cirebon. Untuk mengisi waktu sebelum istirahat di Hotel, kami memutuskan untuk mengunjungi Pusat Grosir Batik Trusmi yang terkenal itu. Outlet batik Trusmi ini lumayan besar, ada juga foodcourt disebelahnya (sayangnya not recommend for culinary enthusiast. Hanya untuk ganjal perut sekedarnya saja...). Batik Trusmi tentunya sudah tidak asing lagi di telinga penggemar batik, warna yang cenderung cerah cocok dengan karakter masyarakat pesisir yang apa adanya (sok teuuu.. hehehe). Motif yang cukup terkenal adalah motif Mega Mendung, yakni gambaran awan berarak. Motif dan warna batik Trusmi yang cerah cocok buat kawan-kawan yang berjiwa muda dan ceria,
Trusmi! It works!...
Dinner Time....
Yah apalagi? jalan-jalan ga lengkap tanpa makan-makan!
Yang akrab dengan Cirebon, pastinya akrab juga sama Sega Jamblang alias Nasi Jamblang, Empal Gentong, Mie Koclok, Bebek Kuali dan macam-macam makanan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Sayangnya karena ruang gerak terbatas dan tentunya waktu juga sudah mulai malam, kami hanya bisa mencoba Nasi Jamblang dan Empal Gentong sahaja... Nasi Jamblang ini mirip nasi rames, sekepal nasi di atas daun jati dengan macam-macam lauk (sambal goreng, tahu sayur, paru-paru (pusu), semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur dadar/telur goreng, telur masak sambal goreng, semur ikan, ikan asin, tahu dan tempe) yang disajikan prasmanan . Ini sebenarnya konsepnya mirip fastfood a'la Indonesia, merk-nya pun macam-macam ada nasi jamblang Mang Dul, Ibu Nur, Putra Pa' Gendut, dan lain-lain. Masalah rasa, terserah selera pembaca. Tapi tolong pastikan nasi jamblang anda produksi dalam negeri, karena saya curiga Amerika mulai masuk persaingan nasi Jamblang dengan merek dagang Mang Donal dan Kang FC. hehehe.. Nasi Jamblang juga punya banyak cerita, dari asal-usul nama Nasi Jamblang, cara penyajian hingga bungkus daun jati yang unik.
"...Nyai Pulung ( Ny. Tan Piauw Lun ) yang pertama kali menjual Nasi Jamblang pada tahun 1907 M. Ada salah satu shohibul hikayat bahwa penjual Nasi Jamblang berjualan dibawah pohon Jamblang ( Duwet; orang Cirebon mengatakan ), namun juga lokasi dimana Ny. Pulung berjualan Nasi Jamblang tersebut betul-betul di daerah Jamblang, yaitu sebelah barat toko Cengkang atau sebelah utara jalan raya Jamblang yang sekarang masuk Desa Jamblang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon."
Sedangkan Empal Gentong, rasa dan penampilannya mirip soto betawi, potongan empal/daging dengan kuah santan yang gurih. Bisa pakai nasi atau pakai lontong juga boleh yang ga boleh itu pakai pegang tangan sama yang punya rumah makan. Rasanya? Enak.. Gambarnya mana? Lupa :D (ini kayaknya penyakit stupid tourist-nya kumat, kalau makanan sudah tersaji pasti lupa ngambil kamera. Langsung tancap gas sampai tandas...). Nama empal gentong sendiri memang identik dengan cara memasaknya yang menggunakan kuali atau gentong. Memasaknya juga ga main-main, butuh waktu lebih dari 10 jam! Memakannya hanya butuh waktu kurang dari 10 menit (ga nanya ya bro?...). Sedangkan sebutan empal ternyata bukan dendeng atau empal yang saya bayangkan. Istilah empal bagi masyarakat cirebon merujuk ke gulai. Ooo... Pantesan mirip soto.. hehehe. Kalau mau panjang lebar tentang Empal Gentong bisa dibaca disini ya mas bro dan mbak sist...
Okelah pembaca, kalau sudah ditutup dengan Dinner, tentunya ditutup juga warungnya. Karena besok akan melanjutkan perjalanan ke Brass Regency alias Kabupaten Kuningan.
See you on the next journey, have a great day every body...
12 Jul 2016
Kegagalan Bangunan Gedung
Berdasarkan Undang-undang no.18
tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan,
yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi
tidak berfungsi baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau
pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau
pengguna jasa.
Berdasarkan penjelasan PP no.36
Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Tentang Bangunan Gedung,
disebutkan Kegagalan bangunan gedung dapat berupa keruntuhan konstruksi
dan/atau kebakaran. Penyebab kegagalan bangunan gedung dapat berupa:
- · umur bangunan gedung
- · kebakaran
- · bencana alam
- · huru hara
Berdasarkan Permen PU no.25 tahun
2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi menyebutkan kegagalan bangunan
gedung adalah kinerja bangunan gedung dalam tahap pemanfaatan yang tidak
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat,
keselamatan dan kesehatan kerja dan atau keselamatan umum.
Sedangkan menurut Kumalasari
Wardana dalam study of recent building failures in the United States yang
dimuat dalam journal of performance of constructed facilities, agustus 2003
menyatakan bahwa istilah kegagalan berdasarkan pada dua kondisi, keruntuhan dan
distress (keadaan berbahaya). Kegagalan
didefinisikan sebagai ketidakmampuan sebuah bangunan atau komponennya
untuk menjalankan fungsinya seperti yang direncanakan atau yang disyaratkan.
Suatu bangunan runtuh terjadi apabila keseluruhan atau bagian penting
strukturnya ambruk, yang mana strukturnya kehilangan kemampuan menjalankan
fungsinya. Berdasarkan tingkatnya, istilah keruntuhan diklasifikasikan menjadi dua
kategori yaitu runtuh sebagian dan runtuh total. Runtuh total menunjukkan bahwa
beberapa bagian struktur primer telah ambruk/runtuh, sehingga tidak
memungkinkan untuk dipergunakan. Biasanya keruntuhan total membutuhkan
penggantian keseluruhan bangunan gedung. Keruntuhan sebagian menunjukkan suatu
kondisi dimana sebagian dari struktur primer telah ambruk, sehingga
membahayakan pengguna atau lingkungan sekitar. Sedangkan istilah keadaan
berbahaya (distress) mengacu pada
ketidakmampuan struktur bangunan atau komponennya yang dapat menyebabkan
keruntuhan. Selain itu, distress adalah kondisi tertentu suatu struktur
bangunan yang telah mengalami perubahan bentuk tanpa kehilangan kesatuan
seluruh strukturnya. Pada studi ini, baik keruntuhan ataupun distress merupakan
bagian dari kegagalan bangunan.
Berdasarkan definisi tersebut saya coba kumpulkan data dan informasi mengengai kegagalan bangunan gedung yang dirangkum dalam peta (Indonesia). Data kegagalan bangunan meliputi keruntuhan bangunan (baik total maupun sebagian) serta kebakaran bangunan gedung.
cukup banyak bukan? rasanya dengan perkembangan perkotaan di Indonesia saat ini, potensi terjadinya kasus kegagalan bangunan gedung akan semakin meningkat. Hal ini tentunya harus dibarengi dengan peningkatan pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung. Mulai dari aspek pengaturan, sumberdaya manusia, pemberdayaan masyarakat dan aspek-aspek lainnya.
Sesuai dengan amanah UU no.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, bahwa penyelenggaraan bangunan gedung harus diselenggarakan dengan tertib administrasi dan teknis, yang intinya bangunan gedung diselenggarakan secara andal (aman, sehat, nyaman dan mudah). Hal ini penting karena hampir sebagian besar hidup / aktivitas kita dilakukan dalam bangunan gedung.
coba renungkan sejenak...
Mungkin tidak banyak yang tahu tentang kejadian ambruknya Rana Plaza, sebuah gedung garmen di Bangladesh . kejadian ambruknya gedung Rana tersebut sangat tragis, merenggut nyawa lebih dari 1.000 jiwa. Runtuhnya gedung ini mengingatkan betapa pentingnya keandalan bangunan gedung, dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan tahap pelestarian / pembongkaran. Kasus Rana Plaza membuktikan bahwa kecurangan-kecurangan dalam penyelenggaraan bangunan gedung bisa mencelakakan. Dari sumber berita, didapati bahwa sebenarnya gedung tersebut tidak dimaksudkan untuk garmen. Awalnya bangunan itu direncanakan untuk perdagangan dan perkantoran, sehingga tidak memperhitungkan beban untuk kegiatan industri.
Berita lengkapnya baca disini.Massood Reza, the architect who drew up the plan for Rana Plaza in 2004, said he was "asked to design a commercial shopping mall" with "three or four storeys for a market and then the upper two storeys were for offices".He said: "We did not design it for industrial use. At that time the garment belt was not there. There was no demand for industrial buildings. If I had known that it was to be an industrial building, as per the rules I would have taken other measures for the building."
Ketidakpedulian para pihak terhadap keandalan bangunan gedung bisa merenggut nyawa, dan itu tak hanya terjadi jauh di Bangladesh saja, bisa terjadi dimana saja kapan saja..
Langganan:
Postingan (Atom)