Tidak ada yang istimewa, hanya kumpulan cerita, perjalanan, kesukaan dan hal-hal lain yang saya bisa menulisnya..
Jika anda suka, berbagilah. Jika anda tak suka, beri tahu saya.. Jangan beri tahu pasangan anda, apalagi selingkuhan..
Kota yang dahaga ini menjadi begitu dungu karena terdesak oleh beban pertumbuhannya sendiri. Air permukaan yang lebih mudah dikelola tersia-sia, sementara air tanah yang begitu berharga disedot tak kenal aturan. Bila kita paham ancaman bencananya, menggali sumur –air tanah dalam– di Jakarta akan seperti menggali kubur.
Titania Febrianti National Geographic Indonesia Edisi Agustus 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar